KIM-DOROKEKE.top- Aksi warga
Desa Sanolo yang terjadi di Desa Sanolo pada Senen (11/12) menjadi perhatian
serius para pengguna jalan.
Aksi warga
setempat menuntut Mahfud selaku Kades Sanolo bertanggung jawab terkait dugaan
manipulasi laporan SPJ tahun 2017 yang belum lama ini di tolak Camat Bolo Mardiana SH karena diduga palsu .
Selain hal
itu warga juga meminta pertanggung jawaban terkait
sosialisasi Yacub Ismail selaku Ketua BPD Desa sanolo tentang kejelasan
relisasi sisa anggaran sebesar Rp 369 juta pada pihak permerintah terkait (Desa
Saolo Red).
Aksi yang
mendapat pengawalan extra ketat dari aparat gabungan kepolisian dan Pol PP
wilayah setempat sempat terjadi
ketegangan antara pihak aparat dengan pihak pendemo. Ketegangan terjadi disebabkan oleh pihak Mahfud
selaku Kepala Desa setempat enggang menemui para pendemo untuk dimintai
keterangan seputar dugaan SPJ palsu.
Kades sanolo
yang dihujat oleh para pendemo dengan sejumlah kata kata yang berbau busuk
tidak berani menampakan batang hidungnya. Namun para pendemo baru sedikit
nyaman ketika pihak Ketua BPD Desa Sanolo Yakub Ismail menemui para pendemo
untuk menjawab tuntutan mereka. Yakub Ismail
dalam pidato singkatnya mengatakan, sejumlah paket yang mengarah pada fisik desa hingga kini masih belum
diselesaikan pekerjaan oleh pihak pemerintah desa sanolo dengan dasar alasan
belum ada pencairan anggaran.
Dari
keterangan Yacub di tengah tengah kerumunan para pendemo juga di paparkan
sejumlah paket proyek belum dikerjakan diantaranya empat paket saluran pembuangan air limbah
(SPAL), pengadaan kaisa, pembangunan PAUD, serta pengadaan peralatan bagi para tukang
kayu dan tukang batu.
Sementara
untuk mengetahui terkait anggaran yang digunakan sejumlah paket tersebut secara
tegas kata Yakub silahkan tanyakan pada ahlinya atau kuasa pengguna anggara
(KPA) yaitu pihak pemerintah desa sanolo. Tegasnya.
Keterbukaan
yang dilakukan oleh pihak yakub dalam menjawab tuntutan warga merupakan atensi
bagi warga sanolo untuk mencari tau terkait aliran
dana tersebut. Sementara yang
berkaitan dengan dugaan laporan SPJ
palsu tahun 2017 oleh pihak pemerintah desa setempat terungkap setelah warga
sanolo mendatangi Camat Bolo Mardiana SH belum lama ini diruang kerjannya..
Mardiana SH yang ditemui oleh warga diruang kerjanya
minggu lalu secara tegas mengatakan pihaknya
tidak berani mengeluarkan rekomendasi
pencairang anggaran sisa tersebut mengingat SPJ yang dilaporkan oleh Kades
Sanolo diduga palsu.
Aksi yang
dipimpin langsung Sahbudin tersebut juga
tak lupa pula mempertanyakan terkait pelaksanaan STQ tingkat Desa Sanolo yang
dianggap oleh warga setempat hingga kini
masih simpang siur waktunya.
Dengan
mendapat pengawalan exstra ketat dari pihak aparat wilayah setempat, Mahfud
dengan wajah yang pucat akhirnya keluar dari sarang “ persembunyian nya “ untuk
menemui para pendemo.
Mahfud dengan
singkat mengatakan, pelaksanaan STQ belum ada anggaran dan sebaliknya juga yang
berkaitan dengan sejumlah program sebagaimana yang dibacakan oleh pihak Ketua
BPD Sanolo Yakub Ismail, akan dikerjakan pada tahap ke dua sekian dan terima
kasih “ Uajrnya penuh dengan kecemasan.
Warga yang
belum puas jawaban dari Kades setempat, mereka mengancam akan menduduki kantor
desa dengan massa yang lebih besar bilaman pihak Camat Bolo Mardiana SH tidak
mau menghadiri dalam seputar tuntutan warga terkait atas dugaan laporan SPJ tahun
2017 oleh pihak Pemerintah desa sanolo yang diduga aspal asli alias palsu.(004)