KM Dorokeke – Inilah salah satu alat yang di gunakan oleh para
petani Kabupaten Bima NTB ketika sedang melakukan panen padi .
Alat ini bersumber dari sebuah mesin Pompa Air
dengan ukuran 5,5 peka yang di rancang sedemikian rupa. Setelah itu di buatkan
lagi kerangka (Fisik Red) yang berbentuk segi empat dengan bahan
terbuat dari
kayu seperti layaknya mesin Power Treser
produksi moderen sekarang.
Selain
kerangkanya terbuat dari kayu, juga gendang yang berfungsi untuk perontok padi
terbuat dari bahan kayu yang di sertai paku ukurun 10 cm sehingga bisa
menghasilkan Alat perontok padi yang berkembang moderen sekarang ini. Selain ringan,
juga Alat tersebut bisa di bongkar kemanapun tempat di gunakan sehingga para
penggunanya tidak terlalu beban.
Kini
alat tersebut marak di gunakan oleh para petani ketika memasuki musim panen
tiba. Di samping ringan, hasil nya cukup memuaskan bagi para petani itu
sendiri. Berbicara soal biayanya, cukup mengeluarkan biaya anggaran Rp 5 juta
para petani bisa mendapatkan Alat
perontok berala Power Treser.
Di
wilayah Kecamatan Bolo Kabupaten Bima NTB, lebih dari 99 % para petani telah
menggunakan alat tersebut sebagai alat untuk panen padi. Sehingga ke tingkat populasi
pengguna Alat tersebut sudah merata ke tingkat
Kabupaten lain seperti Dompu, dan Sumbawa. Alat itu sengaja di perbanyak oleh
para tenaga ahlinya terutama sekali para tukang kayu atau mebel guna
mengantisipasi harga mesin Power Treser moderen sekarang yang harga nya berkisar Rp 10 / 12 juta,an. Dengan adanya mesin perontok padi yang
beralaskan Power Treser tersebut sesuai data yang di himpun oleh sejumlah
lembaga terkait, para petani dalam satu
hari bisa menyelesaikan hasil panen nya lebih
kurang mencapai 2 Ha.
Keberhasilan
Alat yang di ciptakan ini , mendapat apreseasi oleh semua masyarakat awam terutama
sekali khususnya para petani Padi yang kini memasuki musim panen. Salah seorang
petani padi Ahmad yang di temuai di kediamnya Desa Tambe Kecamatan Bolo
Kabupaten Bima mengatakan, kami merasa
bersukur adanya Alat yang sederhana ini tapi unik dan tercepat untuk di gunakan
saat panen tiba sekarang. Selain ringan juga mudah untuk di bawa kemana mana
akuinya. Sementa terkait anggaran
yang di keluarkan nya, Ahmad mengakuinya cukup mengeluarkan uang ngga
sampai 50 ribu untuk beli Bensin selama pelaksanaan panen yang mencapai 2 (Ha) tersebut. Terangnya. (Hasan)