Pasang Iklan Disini

https://2.bp.blogspot.com/-miLv7C2TGXQ/WUe1N3VMygI/AAAAAAAAAwk/m_x4mY1DOJkVU94XboHo4I5lSjeIfkcWwCLcBGAs/s1600/Benner.jpg

Pencanangan Jum'at BERSIH

Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri dan Wakil Bupati Bima Drs H Dahlan M Noer didampingi Sekda Bima HM Taufik HAK M.Si menekan tombol siriner sebagai tanda kegiatan Jum'at BERSIH Tingkat Kabupaten Bima.

Kegiatan Silaturahmi Ketua BKOW Provinsi NTB Hj Syamsiah M Amin.(Foto:Can)

Ketua BKOW Provinsi NTB dalam kunjungan kerja yang dirangkaikan silaturahmi dengan warga di Dusun Jalan Desa Nggembe Kecamatan Bolo, Jum'at (18/11/2016).

Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi H Anwar H Usman SH,MH


Wakil Ketua MK RI H Anwar H Usman SH,MH saat peneyarahan hadiah Doorprize HUT Bima Tahun 2016.

KEBERSAMAAN

Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri bersama beberapa wartawan liputan Pawai Budaya dalam kegiatan memeriahkan HUT Jadi Bima tahun 2016, di Kecamatan Woha Kabupaten Bima.

Sholat Idul Adha 2016

Masyarakat di Desa Rasabou Kecamatan Bolo Kabupaten Bima-NTB, memanfaatkan jalan raya sebagai tempat untuk kegiatan sholat Id.

Minggu, 23 Maret 2014

Sisa Dana Rehab Sekolah Dipakai Beli Kursi dan Meja



Dari pada sisa uang dibagik-bagi atau dikembalikan ke pusat, itu lebih bermanfaat dipakai untuk beli kursi dan meja belajar siswa. Ini pula sebagai bentuk pengembangan dari sisa dana tersebut,” kata Kepala SMAN 1 Monta H Sulistyo Widodo S.Pd menanggapi isu miring terhadap penggunaan anggaran rehab sekolah.

Bima—Gerah dengan pemberitaan miring yang termuat di salah satu media lokal di kabupaten Bima dalam beberapa pekan lalu, memaksa Kepala SMAN 1 Monta H Sulistyo Widodo S.Pd angkat bicara.
            Sebelumnya, Kepala SMAN 1 Monta dituding melakukan mark-up anggaran rehab lima lokal RKB dari dana senilai Rp310 juta. Selain itu, dirinya juga diisukan melakukan pungutan liar (Pungli) dengan dalih untuk keperluan les.
            Menurut Sulistyo, tudingan miring tersebut tidaklah benar. Karena memang dirinya melaksanakan pengerjaan rehab lima lokal ruang belajar tersebut sesuai prosedur, serta mengacu pada RAB dan bestek. “Bahkan kegiatan rehab ini jauh sebelumnya telah dibentuk panitia pelaksana pembangunan,” tepisnya.
            Pada waktu pelaksanaan proyek, lanjut dia, semua panitia yang dibentuk masing-masing melaksanakan tugas sesuai tupoksi. Bahkan dari sebagian panitia, ada yang mencari tukang, pekerja buruh, kebutuhan kayu termasuk masalah ongkos. Jadi tidak benar jika saya melaksanakan proyek sendiri,” kata Sulistyo.
            Sulistyo juga menguraikan, mengenai pengadaan 50 meja dan kursi, sesungguhnya itu tidak ada dalam bestek, melainkan inisiatif dirinya sebagai bentuk pengembangan dari sisa anggara dimaksud. Hal ini dilakukan dari pada sisa uang dikembalikan ke pusat atau dibagi-bagi pada panitia, lebih baik digunakan untuk membeli meja dan kursi, karena  memang kebutuhan tersebut sangatlah bermanfaat untuk mendukung kegiatan belajar siswa. Lantas, apa yang saya mark-up kan dari sisa anggaran tersebut,” katanya.
            Terkait isu pungli, Sulistyo meluruskan bahwa uang Rp200 ribu yang ditarik dari per siswa, itu berdasarkan hasil rapat sekolah, komite bersama wali murid. Dengan rinciannya Rp175 ribu untuk mendukung kegiatan les seperti pengadaan soal dan honor guru les—sedangkan sisa Rp35 ribu digunakan untuk uang foto siswa.
            “Ini kami lakukan karena memang uang komite yang ditarik per bulan hanya Rp25 ribu (300 ribu per tahun). “Perlu diketahui, uang komite tersebut sangat minim termasuk pemasukannya tak lancar,” kata Sulistyo.
            Sulistyo juga menyayangkan sikap oknum wartawan yang memberitakan persoalan ini tanpa melakukan konfirmasi balik terkait hal itu. “Sebaiknya pemberitaan itu, baru profesional haruslah berimbang sehingga tak melanggar kodek etik wartawan serta menjunjung tinggi UU Tentang Pers,” katanya.(erik rifana)

Ruangan Dewan Guru Dimanfaatkan Tempat Les Siswa



Bima—Eksistensi SMAN 2 Monta dari tahun ke tahun terus memperlihatkan kemajuan. Hal itu terbukti semakin banyaknya warga masyarakat yang memilih sekolah tersebut sebagai tempat pendidikan anak mereka. Namun dibalik itu, fasilitas yang dimiliki di sekolah ini masih dinilai kurang menunjang sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terkesan terhambat.
            Plh KBM SMAN 2 Monta Adhar M Nur S.Pd menuturkan, kondisi seperti ini hampir empat tahun berjalan, yakni sejak tahun 2011 silam. Namun untuk mengantisipasi kekurangan RKB, pihaknya menerapkan double sif. Pola ini dilakukan demi memperlancar aktifitas KBM.
            Dia juga mengatakan, pada pelaksanaan les kemarin, pihak sekolah terpaksa memanfaatkan ruangan kerja guru, sehingga aktivitas para guru itu sendiri terhambat dan berlanjut setelah les selesai.
“Secara pribadi, saya prihatin melihat para dewan guru duduk di luar emperan sekolah sambil menunggu les selesai. Tapi mau bilang apa, memang kondisinya seperti ini,” kata Adhar.
            Dengan kondisi seperti itu pula, Adhar mengharapkan pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat dapat memperhatikan kebutuhan dimaksud, yakni penambahan tiga lokal RKB demi memenuhi efektivitas KBM siswa. Apa lagi untuk persiapan penerimaan siswa baru pada Juni mendatang, tentunya sarana dan prasaran serta fasilitas yang memadai sangat dibutuhkan.
“Saya prediksi penerimaan siswa baru di SMAN 2 Monta nanti akan jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya,” kata Adhar.(erik rifana)

Minggu, 02 Maret 2014

‘Adegan Sinetron’ Terjadi di SMAN 2 Monta


MontaWah...! Belum saja pudar dari ingatan adanya seorang siswa yang menondong gurunya menggunakan pistol rakitan di sekolah—kini kembali terjadi di SMAN 2 Monta kabupaten Bima.
Namun yang terjadi di SMAN 2 Monta pada sepekan lalu, seorang siswa mengejar guru BP-nya dengan sebilah pisau. Aksi pengejaran pun ibarat adegan drama sinetron. Hal itu terjadi lantaran Solihin, siswa kelas III itu ditegur oleh guru BP-nya saat KBM berlangsung.
Menurut Plh KBM SMAN 2 Monta Adhar M Nur S.Pd—awalnya Umardin S.Pd (guru BP,red) melakukan pengontrolan kegiatan belajar mengajar di masing-masing kelas. Tepat di kelas III, ia melihat Solihin asik bermain dan mengotak-atik handphone padahal saat itu sedang berlangsungnya KBM.
Akibat perilaku Solihin, guru BP ini langsung mengambil HP milik bersangkutan untuk diamankan sementara. Namun Solihin tiba-tiba berontak dan memukul meja seraya meminta pulang meski beberapa kali dilarang oleh guru BP-nya itu.
Beberapa menit berlalu, lanjut Adhar, Solihin mendatangi guru BP meminta kembali HP yang diamankan sebelumnya. Namun harapan tersebut tidak berjalan mulus sehingga Solihin mengeluarkan pisau dari pinggangnya kemudian mengejar guru BP tersebut. “Para guru yang melihat kejadian, juga langsung mengejar Solihin hingga berhasil diamankan di cabang Waro-Monta,” kisah Adhar.
Adhar menambahkan, saat itu Solihin langsung diamankan di Mapolsek Monta selama dua hari. Bahkan pihak sekolah sepakat mengeluarkan Solihin dari SMAN 2 Monta. “Kebijakan ini diambil sebagai bentuk pelajaran bagi pelaku, dan menjadi bahan cerminan para siswa lain agar mereka tidak meniru prilaku buruk yang ditunjukan oleh temannya itu,” kata Adhar.(erik rifana)
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html