KM-BoloNews.top- Aksi warga
Desa Bolo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima pada Rabu (27/9) menuntut Distributor
pupuk terkait atas dugaan kelangkaan pupuk.
Dalam aksi
warga terjadi dijalan protocol Cabang Bolo sekitar pukul 10:12 (wita) mendapat
pengawalan exstra ketat dari satuan aparat gabungan Polres Bima dan Polsek
Wilayah setempat. Warga yang menuntut
Wildan selakau Distributor Pupuk pada
wilayah Kecamatan setempat diduga terjadi kong kalikong dengan pihak pengecer
untuk menjual pupuk subsidi dan non subsidi yang mengakibatkan para petani menjerit.
Sejumlah para
petani mengakui kepada sejumlah awak Media bahwa diduga sejumlah oknum pengecer
mengancam para petani untuk mengambil pupuk non subsidi dengan harga persak Rp
450.000. . Bila tidak, maka pupuk bersubsidi tidak dikasih ungkap warga yang disapa Aba One pada Rabu (27/9).
Dalam aksi
yang mengakibatkan kemacetan jalan tersebut salah seorang Ketua Aksi bernama
Yasin terus mengancam untuk menghadang jalan bila pupuk terus mengalami
kelangkaan. Aksi yang berjalan lebih
kurang tiga jam lamanya saat itu berubah
jadi kericuhan .
Kericuhan terjadi
dipicu dengan adanya salah satu mobil
truk yang bermuatan pupuk subsidi melintasi jalan saat warga menuntut
kelangkaan pupuk. Oleh ratusan warga
saat itu berupaya menghadang mobil truk tersebut dengan berbagai cara. Oleh satuan
petugas yang tengah m,engawali aksi menghadang aksi warga tersebut dan langsung
suasana tidak bisa terkendali.
Untuk meluangkan
kemarahan nya ratusan wargapun menghadang jalan dengan menggunakan bebatauan
dan dua buah posko ditengah jalan. Akibatanya, arus kendaraan yang melintasi
sekitar jalur tersebut mengalami kemacetan yang cukup panjang.
Dengan berbagai
upaya yang dilakukan oleh pihak petugas Polres Bima dan Polsek setempat
terhadap ratusan warga akhirnya menemui titik terang hingga arus jalan kembali
normal seperti biasanya.
Yasin kepada
Koran ini menegaskan , bilamana Bapak Wildan selaku Distributor pupuk tidak
mampu bertanggung jawab untuyk mengatasi masah ini , maka aksi warga pun akan
lebih besar lagi. Sementara pihak
Wildan yang didatangi dikediaman Desa Rade Kecamatan Madapangga untuk dimintai
seputar aksi warga tidak berada di tempat “ (Chan).