KMDOROKEKE.TOP-Dalam memperebut tiket
final Piala Fajar Cup 2016 Minggu kemarin, BBS FC Desa Dena Kecamatan
Madapangga Kabupaten Bima berhasil menyingkirkan Persada Kampus dengan angka 1-0.
Kemenangan BBS FC Desa Dena dalam
laga minggu kemarin berawal dari dua
pemain Persada Kampus (PK) yang
melakukan pelanggaran pada salah satu pemain BBS FC bernama Rangga alias angga dalam
areal kota penalti.
Yang bertindak sebagai exsekutor
dalam tendangan penalti pada saat itu
adalah angga sendiri, sehingga dimenit 34 babak pertama pertandingan
berlangsung BBS FC Desa Dena sementara unggul 1-0 atas Persada Kampus hingga
turun minum.
Memasuki 45 menit babak kedua dimulai,
Persada Kampus melalui bapak asuhannya bernama Syam mencoba merubah pola pemain
dengan formasi 4-4-2. dengan sisitim tersebut
hanya untuk membuat para pemain BBS FC tidak berkutip. Namun kenyataan yang terjadi dalam
pertandingan, para pemain BBS FC tidak terpengaruh dengan sistim pola yang
dilakukan oleh Persada Kampus justru serangan balik yang dilakukan oleh para
pemain BBS FC sempat membuat kewalah bagi Persada.
Menjelang menit- menit terakhir babak
kedua salah satu pemain BBS FC atas nama Agus terduga melakukan pelanggaran
terhadap salah satu pemain Persada Kampus, sehingga Ludi selaku wasit yang memimpin
jalan nya pertandingan langsung mengeluarkan kartu merah bagi Agus sendiri. Akibatnya, para suporter BBS FC yang memadati lapangan
Fajar Desa Tambe saat itu sedikit kesal akibat ulah wasit yang di duga tebang pilih.
Kejadian tersebut sempat menjadi bahan
perbandingan oleh pihak suporter BBS FC ketika satu pemain Persada Kampus yang melakukan pelanggaran
terhadap Rangga alias angga dalam kotak penalti tidak diberikan kartu kuning
justru wasit hanya memberikan hadiah tendangan penalti. Padahal pemain persada kampus justru membuat
pelanggaran dengan cara sleding dari belakang dan itu pun sangat berbahaya bagi
pemain. “ Ujarnya.
Sementara Herman Effendi selakau
bapak asuh BBS FC yang dikonfirmasi dikediamannya Senen malam justru membenarkan atas kejadian itu. Dan itu sangat mencoreng nilai- nilai profesi
seorang wasit, mengingat turnamen Fajar Cup Desa Tambe Kecamatan Bolo Kabupaten
Bima adalah milik semua orang.” Ujarnya.
Sementara menjelang Final antara BBS
FC Desa Dena Kecamatan Madapangga dan Lara FC Desa Tambe Dusun Lara Kecamatan Bolo
Kabupaten Bima Rabu nanti, Herman berharap agar pihak panitia Fajar Cup khususnya
untuk tetap mengedepankan sportifitas dalam menjalankan tugas termasuk dalam
memilih wasit yang memimpin jalan nya pertandingan harus benar – benar bersikap
adil serta tidak membuat kecewa bagi pecinta Fajar Cup khusuisnya. Tegasnya. (*Hasan)
0 komentar:
Posting Komentar